Pendekatan geografi merupakan cara pandang atau cara kita melihat gejala geosfer (atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Karena, wilayah di muka bumi ini memiliki perbedaan karakteristik. Dengan adanya cara pandang atau sudut pandang geografi, kita bisa menganalisis karakteristik suatu wilayah.
1. Pendekatan Keruangan
Pendekatan Keruangan adalah pendekatan dalam bidang geografi yang menganalisis gejala-gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang.
Pendekatan keruangan berfokus kepada analisa sintesis tentang variasi perbedaan lokasi di permukaan bumi, dan faktor-faktor dominan yang memengaruhi perbedaan tersebut.
Contoh pendekatan keruangan:
Untuk perencanaan pembukaan lahan pemukiman, banyak data yang harus diketahui untuk memenuhi persyaratan. Di antaranya adalah data seperti ketinggian tempat, kemiringan lereng, jenis tanah, dan sebagainya.
2. Pendekatan Ekologis
Disebut juga dengan istilah Pendekatan Kelingkungan, Pendekatan Ekologis adalah pendekatan di kajian geografi yang menganalisis keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel lingkungan yang ada.
Fokus kajian dalam pendekatan ekologis terletak pada interaksi antara manusia dengan lingkungan (alam). Itulah kenapa, dipakai istilah pendekatan ekologis. Sebab, istilah ekologis merujuk kepada ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya.
Contoh pendekatan ekologis:
Kemampuan manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk beraktivitas adalah salah satu contohnya. Manusia yang tinggal di daerah pantai akan memiliki aktivitas berbeda dengan manusia di daerah pegunungan.
3. Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah adalah perpaduan dari pendekatan keruangan dan ekologis. Dalam pendekatan kompleks wilayah, analisis tertuju pada kajian komprehensif terhadap suatu wilayah yang meliputi aspek fisik dan aspek sosial (manusia).
Fokus kajian dalam pendekatan ini menitikberatkan pada areal differentiation. Maksud dari istilah areal differentiation adalah adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah.
Contoh pendekatan kompleks wilayah:
Wilayah pedesaan akan melakukan interaksi dengan wilayah perkotaan guna memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Sebaliknya, perkotaan berinteraksi dengan pedesaan guna memenuhi kebutuhan pangan dan tenaga kerja.