Jenis-Jenis Peta

Jenis-jenis Peta

Berdasarkan isinya

Jenis peta bisa dibedakan dalam 2 kelompok, yakni peta umum dan peta khusus. Masing-masing dari jenis tersebut nantinya juga bisa dibagi dalam beberapa macam lagi.

1. Peta Umum

Peta umum, atau disebut juga peta ikhtisar, yakni peta yang menggambarkan segala hal di suatu wilayah, seperti sungai, danau, jalan dan lain sebagainya. Peta umum ini masih dibagi lagi jenisnya menjadi peta topografi dan peta chorografi.
Peta topografi 
Peta topografi merupakan peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi. Peta topografi juga masih digolongkan menjadi tiga jenis, yakni:
Peta planimetrik: peta yang menyajikan beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian.
Peta kadaster: peta yang menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan serta beberapa informasi lainnya.
Peta bathimetrik: peta yang menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut.
Topografi merujuk pada semua kenampakan permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, baik dari sifat alamiahnya (seperti aliran sungai) maupun sifat dari buatan manusia yang mendapat posisi khusus (semisal jalan dan permukiman). Peta topografi biasa berskala besar, yaitu 1:25.000 atau 1:50.000
Contoh peta topografi bisa dilihat dalam publikasi BMKG mengenai analisis banjir di Kalimantan Utara yang dapat dilihat via link ini. Contoh lainnya adalah Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) yang bisa dicek melalui tautan ini.

Peta chorografi

Pengertian peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian kenampakan dari permukaan bumi. Peta chorografi umumnya berskala sedang hingga kecil, antara 1:250.000 hingga di atas 1: 1.000.000.Contoh peta chorografi adalah atlas dunia

2. Peta Khusus/Tematik

Peta khusus disebut juga dengan peta tematik. Peta tematik adalah peta yang memberikan sedikit informasi. Peta ini menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu baik fisik maupun sosial budaya. Data yang tergambar bisa data kualitatif maupun data kuantitatif.
peta khusus atau peta tematik, objek yang disajikan dalam bentuk gambar biasanya berupa simbol-simbol serta mempunyai tema tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatannya.
Peta ini disajikan dalam beragai bentuk yang berhubungan dengan unsur asli muka bumi dan unsur-unsur buatan manusia, dan pembuatannya disesuaikan dengan tema yang diperlukan, seperti peta iklim, peta pariwisata, peta kepadatan penduduk, peta transportasi, peta tanah dan lain-lain.
Peta tematik memiliki hubungan yang erat dalam hal penyajian data untuk keperluan perencanaan dalam bidang-bidang tertentu, seperti bidang geologi, geografi, pertahanan, perkotaan, sosial ekonomi, kependudukan, dan sebagainya.
Dalam penggambaran peta tematik diperlukan peta dasar sebagai kerangka yang menggambarkan batas wilayah, sungai, dan jalan ataupun lainnya.
Data yang digambarkan pada peta tematik diperoleh dari hasil survei atau pengukuran langsung dari foto udara maupun dari data-data statistik.
Contoh peta khusus
• Peta curah hujan, pada peta ini menggambarkan banyaknya curah hujan yang sama di suatu tempat.
• Peta kepadatan penduduk, pada peta ini menggambarkan perbandingan jumlah penduduk di satu wilayah dengan luas daerahnya.
• Peta kriminalitas. Peta ini menggambarkan persebaran kejahatn di suatu wilayah atau daerah
• Peta geologi, peta ini merupakan peta yang menggambarkan struktur batuan dan sifat-sifatnya yang dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan tanah.
• Peta irigasi, peta ini adalah peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, bendungan air, dan saluran irigasi.
• Peta transportasi, peta ini adalah peta yang menjelaskan jalur-jalur lalu lintas baik di darat maupun udara
• Peta lokasi, peta ini merupakan peta yang menggambarkan letak suatu tempat di permukaan bumi di lapisan atmosfer.
• Peta arkeologi, peta yang menggambarkan penyebaran letak benda-benda atau peninggalan purba
• Peta tanah, peta tanah ini adalah peta yang menggambarkan dan menggolongkan jenis jenis tanah dengan tingkat aktivitas manusia.
• Peta penggunaan lahan, peta ini merupakan peta yang menggambarkan bentuk penggunaan tanah yang ada hubungannya dengan lingkungan geografis dan aktivitas manusia dan ruang publik untuk kehidupan.

Berdasarkan skalanya

Peta bisa dibedakan menjadi empat jenis. Keempatnya adalah berikut ini:

Peta kadaster, berskala 1:100 – 1:5000. Contohnya: peta yang dipakai untuk membuat peta dalam sertifikat pembuatan tanah.

Peta skala besar: berskala 1:5.000 – 1:250.000. Contohnya: peta yang dipakai untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, seperti peta kabupaten.

Peta skala sedang: berskala 1: 250.000 – 1: 500.000. Contohnya peta yang digunakan untuk menggambarkan wilayah yang agak luas, seperti peta provinsi.

Peta skala kecil: berskala 1:500.000 – 1: 1.000.000. Contoh: peta yang biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas, seperti peta negara Indonesia.

Peta skala geografis berskala lebih besar dari 1:1.000.0000. Contohnya: peta dunia.

Berdasarkan bentuk penyajian dan jenis datanya

Peta diklasifikasikan menjadi peta garis, peta foto, dan peta digital.

Peta Garis adalah peta yang menyajikan detail planimetris maupun ketinggian dalam bentuk garis dan simbol-simbol. Detail yang disajikan dipilih (generalisasi) sesuai dengan skalanya dan kontur digambar dengan interval tertentu. Penggambaran dilakukan dengan rapido atau alat tulis lain, atau digambar dengan teknik scribing dan masking untuk selanjutnya dicetak offset. Sumber data untuk pembuatan peta garis dapat berupa data pengukuran lapangan langsung (terestris) atau dapat pula dari data fotogrametris (stereoplotting).

Peta Foto adalah peta yang disajikan dalam bentuk foto yang telah direktifikasi sedemikian rupa sehingga skalanya seragam (ortogonal). Peta foto dapat berupa hanya foto, dapat pula ditumpangtindihkan dengan detail seperti pada peta garis.

Peta Digital adalah peta dalam bentuk data digital, baik dalam bentuk data vektor, raster, atau kombinasi keduanya. Peta digital dalam bentuk vektor diperoleh dengan cara digitasi dengan XY Digitizer (meja digitizer) maupun Stereo Digitizer (Digital Stereoplotter). Sedangkan data raster diperoleh dari hasil digital scanning, dari hasil pemotretan digital (kamera digital), atau dari pengolahan citra satelit (satelite imagery). Hasil cetakan dari peta digital, pada dasarnya adalah peta garis (bila berbentuk vektor) atau peta foto (jika berbentuk citra/foto).

Berdasarkan bentuknya

Dari segi bentuknya, peta bisa dibagi menjadi jenis. Keduanya adalah peta timbul dan peta datar

Peta timbul: peta jenis timbul menggambarkan bentuk di permukaan bumi yang sebenarnya. Contohnya adalah peta relief.

Peta datar (peta biasa): peta ini dibuat di atas bidang datar. Contoh: peta di kertas, peta di kain, dan peta di kanvas.

Berdasarkan sumber datanya

Apabila dilihat dari sisi sumber datanya, peta bisa dikategorisasikan menjadi 2 jenis. Kedua jenis tersebut adalah peta induk dan peta turunan. Penjelasannya bisa dicermati di bawah ini.

Peta Induk

Peta induk merupakan peta yang dihasilkan dari kegiatan survei langsung di lapangan. Peta induk bisa dipakai sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta dasar (basic map). Peta ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.

Peta Turunan

Peta turunan dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan tidak bisa digunakan sebagai peta dasar.

Lebih baru Lebih lama