Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang Geografi Klasik, kali ini saya akan membahas Geografi pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang Geografi di abad ini masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui perjalanan laut.
Perjalanan umat manusia di muka bumi ini, biasanya dilakukan oleh para pedagang yang melakukan perniagaan antar negara dan antar benua, serta dilakukan oleh para tentara untuk melakukan peperangan dan meluaskan tanah kekuasaan ke wilayah lain. Perjalanan melalui darat yang terkenal adalah “Via Appia” perjalanan darat antara Roma dan Capua (950 sm), serta “Jalan Sutera” antara Tiongkok dengan Timur Tengah (abad pertengahan) yang telah menjadi sumber materi Geografi yang sangat berharga pada masa itu.
Perjalanan yang banyak dilakukan oleh umat manusia telah merangsang ditemukannya wilayah baru yang sebelumnya belum pernah terdengar atau diketahui manusia, sehingga masa ini sering disebut REVOLUSI GEOGRAFI. Pesatnya perkembangan Geografi juga didorong oleh munculnya gerakan pembaharuan di bidang seni, filsafat, renesaince, dan humanisme agama (munculnya paham protestanisme) sehingga para sarjana lebih leluasa dalam mengemukakan pendapatnya tentang keadaan dunia.
Tujuan Pelayaran pada Abad Pertengahan
Pada masa ini para pelancong tidak didorong oleh sekedar hasrat ingin tahu dari luar horisonnya, tetapi dalam melakukan perjalanan sudah memiliki tujuan tertentu, yaitu :
1. Untuk menemukan daerah baru sebagai sumber ekonomis, sebagai daerah koloni, atau untuk kepentingan perdagangan dengan kata lain sebagai upaya untuk memperoleh kekayaan (Gold).
2. Sebagai tugas suci mengembangkan ajaran agamanya masing-masing atau bertujuan untuk penyebaran agama ke daerah baru (Gospel).
3. Sebagai akibat negatif yang kemungkinan diduga lebih dahulu dari kedua tujuan di atas, yaitu karena keperluan peperangan baik karena perebutan daerah sumber atau daerah pemasaran maupun peperangan akibat bentrokan ajaran agama (Glory). Walaupun cara penemuan daerah baru terjadi karena diorong oleh motif dan tujuan tertentu, yaitu Gold, Glory dan Gospel (3G) namun sifat penulisan geografi dan yang bersifat geografi masih dilakukan secara deskriptif dalam arti dan uraiannya itu masih belum dilakukan usaha yang sengaja memberikan uraian penjelasan (explanation) tentang gejala yang dilukiskannya. Selain tujuan di atas, perjalanan menjelajahi dunia baru juga dilakukan oleh sebagian orang dengan tujuan petualangan dan hasil petualangan tersebut telah membuka tabir dunia dan memperkaya pengetahuan tentang bumi.
Pada masa ini, selain banyak ditemukan daerah-daerah baru, konsep geografi yang bersifat matematis mendapat perkembangan lebih pesat karena mulai longgarnya tekanan gereja terhadap para sarjana, terutama sarjana pengetahuan alam yang temuan-temuannya bertentangan dengan tafsiran gereja akan kitab suci.
Tokoh-tokoh Geografi abad pertengahan
Marcopollo
Marcopollo merupakan seorang petualang Eropa yang pada tahun 1272-1295 melakukan perjalanan menjelajahi Asia Timur dan Asia Tengah.
Bartolomeu Diaz
Bartolomeu Diaz salah seorang pelaut berkebangsaan Portugis yang melakukan perjalanan sampai ke Tanjung Harapan (Cape of the God hope) di Afrika Selatan dan diteruskan dengan mengarungi Samudera Hindia ke Kalikut di India pada tahun 1486.
Vasco Da Gama
Pelaut Protugis selanjutnya adalah Vasco da Gama, dia mengabdi pada raja Portugis dan dipilih untuk memimpin pelayaran mencari rute ke Timur. Vasco da Gama berlayar pada tahun 1497 dengan 4 kapal kecil dan 170 awak. Dia melakukan perjalanan dengan rute yang sama dengan Bartholomeus Diaz dan terus melanjutkannya hingga sampai ke Indonesia pada tahun 1498.
Columbus
Columbus adalah seorang pelaut Genoa yang melakukan pelayaran perdananya pada tahun 1492-1493 mengarungi Samudera Atlantik dan sampai ke Kuba dan Haiti, dalam perjalanannya mencari jalan lain ke India yang pada akhirnya menemukan benua baru (Amerika). Pada perjalanan yang ke dua tahun 1493-1494, Colummbus sampai di kepulauan Bahama dan di dalam perjalanannya yang ke tiga pada tahun 1498 dia sampai di pantai Venezuella serta pada penjelajahan yang ke empat tahun 1502-1504 ia menjelajahi dataran Amerika Tengah.
Amerigo Vespuci
Pelaut Italia yang pada tahun 1501-1502 mengarungi samudera Atlantik melalui Tanjung Horn di Patagonia dan menyeberangi samudera Pasifik mendarat di Filipina dalam perjalanannya mengelilingi dunia.
Ferdinand Magelhaens
Melakukan perjalanan ke Amerika Selatan pada tahun 1519 dan melanjutkan pelayarannya ke Filipina pada tahun 1521.
Nicolas Copernicus
Mengemukakan bahwa bumi berbentuk bulat, bergerak pada porosnya (rotasi) dan seperti planet lain bumi melakukan gerak edar mengelilingi Matahari (Revolusi). Teorinya tersebut dikenal dengan Heliosentris. Teori ini mematahkan anggapan yang selama itu diakui, yaitu Geosentris (bumi sebagai pusat Tata Surya). Usaha Copernicus tersebut, kemudian dilanjutkan oleh Galileo Galilei (1564-1642), Johanes Keppler (1571-1630). Keppler memberi gambaran baru tentang letak bumi dalam susunan tata surya. Pengaruh penemuan sarjana Ilmu Alam pada abad ke-17, seperti Newton (1629-1695), Boyle (1627-1691), dan Huygins (1629-1695) menyebabkan orang mulai mempelajarinya secara mendalam proses terjadinya gejala-gejala fisis seperti gunung dan pegunungan, arus laut, angin dan sebagainya. Kondisi ini menunjukkan mulai berkembangnya geografi fisis di tengah masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan, bahwa sampai abad ke-18 geografi sangat berhubungan erat dengan sejarah dan astronomi walau pun pada masa itu Erastothenes telah mempergunakan istilah Geographia namun artinya masih sangat sederhana, yaitu “writing about the world”.