Pengertian Atmosfer, Lapisan-lapisan Atmosfer dan Manfaat Atmosfer untuk Kehidupan Manusia

Pemgertian Atmosfer

Bumi merupakan salah satu planet yang berada di tata surya yang memiliki selubung yang berlapis-lapis. Selubung bumi tersebut berupa lapisan udara yang disebut atmosfer. Atmosfer terdiri dari bermacam-macam unsur gas dan di dalamnya terjadi proses perubahan dan pembentukan cuaca dan iklim. Atmosfer melindungi manusia dari sinar matahari yang berlebihan dan dari jatuhnya meteor-meteor luar angkasa yang menuju ke bumi. Atmosfer juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa yang mencapai sekitar 2700C di bawah nol serta berperan dalam memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam.

Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Atmosfer bumi tersusun dari nitrogen (78,17%), oksigen (20,97%), dengan sedikit argon (0,9%), karbondioksida (sekitar 0,0357%), uap air, dan gas lainnya.

Lapisan-lapisan Atmosfer

1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0-18 km di atas permukaan laut. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. di daerah katulistiwa, ketinggian lapisan troposfer kurang lebih 16 km dengan temperatur berkisar 80̊C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54̊C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46̊C.

Lapisan troposfer pengaruhnya sangat besar terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh gas yang terkandung dalam atmosfer berada pada lapisan troposfer. Ciri khas yang terjadi pada lapisan ini adalah temperatur udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yakni setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, temperatur udara turun sebesar ± 0,5̊C. Lapisan troposfer yang paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan statosfer. Temperatur udara di lapisan ini relatif konstan walaupun ada pertambahan ketingian berkisar antara -55̊C sampai -60̊C dan memiliki ketebalan ± 2 km.

Pada lapisan troposfer hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan, dan kelembaban udara yang kita rasakan sehari-hari terjadi. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer. Hal ini dikarenakan permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global (global warming). Lapisan troposfer terdiri dari:

a. Lapisan planetair : 0-1 km

b. Lapisan konveksi : 1-8 km

c. Lapisan tropopause : 8-12 km

Lapisan tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang temperaturnya relatif tetap. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal terhenti.

2. Stratosfer

Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18-49 km dari permukaan laut. Lapisan stratosfer ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0̊C. Umumnya suhu udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km tetap. Lapisan ini disebut lapisan isometris. Lapisan isometris merupakan lapisan yang paling bawah dari stratosfer. Setelah lapisan isometris, berikutnya terjadi peningkatan suhu hingga ketinggian ±45 km. kenaikan temperatur pada lapisan ini disebabkan oleh adanya lapisan ozon yang menyerap sinar ultra violet yang dipancarkan sinar matahari. Lapisan stratosfer ini tidak ada lagi uap air, awan maupun debu atmosfer.

3. Mesosfer

Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, dimana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49-82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhnya meteor dan benda luar angkasa lainnya.

Udara yang terdapat pada lapisan mesosfer akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari luar angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor luar angkasa yang menuju ke bumi akan terbakar pada lapisan ini. Lapisan mesosfer ditandai dengan penurunan suhu rata-rata 0,4̊C per seratus meter. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81̊C.

4. Termosfer

Termosfer adalah lapisan udara peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai dari ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82-800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer dan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan atau refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820̊C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultraviolet.

5. Eksosfer

Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800-1000 km dari permukaan bumi. Lapisan eksosfer merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meningalkan atmosfer sampai ketinggian 3150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini juga sering disebut juga dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapaisan eksosfer sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi hancurnya meteor dari luar angkasa.

Manfaat Atmosfer untuk Kehidupan Manusia

Atmosfer sangat berguna bagi manusia dan semua makhluk hidup yang ada di muka bumi. Manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Untuk bernapas makhuk hidup

Makhluk hidup bernapas membutuhkan gas oksigen yang ada di atmosfer. Dengan adanya oksigen ini, makhluk hidup dapat melangsungkan kehidupannya di muka bumi. Gas oksigen di atmosfer banyak terdapat pada lapisan troposfer. 

2. Menjaga agar suhu bumi tetap hangat

Pada siang hari atmosfer dapat melindungi bumi dari panasnya sinar matahari. Jika tidak ada atmosfer, sinar matahari akan langsung mengenai bumi dan dapat menyebabkan kehancuran bagi makhluk hidup yang ada di bumi, karena suhu bumi akan menjadi sangat tinggi. Sedangkan pada malam hari ketika tidak ada sinar matahari, suhu permukaan bumi dapat turun jauh di bawah titik beku. Hal ini dapat terjadi karena atmosfer bertindak seperti atap kaca pada sebuah rumah kaca. Sinar matahari yang memancar menghangatkan permukaan bumi tidak langsung mengenai bumi, tetapi disaring terlebih dahulu oleh atmosfer. Kejadian inilah yang menyebabkan pada siang hari suhu bumi tidak terlalu panas. Di samping itu, atmosfer juga akan mengikat panas yang dipantulkan kembali oleh bumi, sehingga pada malam hari suhu bumi juga tidak terlalu dingin karena panas yang dipancarkan oleh bumi dikembalikan lagi oleh atmosfer.

3. Melindungi bumi dari jatuhnya meteor

Dengan adanya atmosfer khususnya lapisan mesosfer, bumi kita terhindar dari serangan meteor yang jatuh ke bumi karena meteor meteor yang jatuh ke bumi sebagian besar sudah habis terbakar oleh lapisan mesosfer. Hanya ada beberapa saja yang tidak habis dan jatuh ke permukaan bumi. 

4. Melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet

Sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup yang berada di bumi. Dengan adanya gas ozon yang ada pada lapisan stratosfer yang dapat menyerap sinar ultraviolet maka keberlangsungan makhluk hidup yang ada di bumi dapat terjaga.

5. Dapat memantulkan gelombang radio

Lapisan Kennely Heaviside dan Appleton yang terdapat pada lapisan ionosfer dapat memantulkan gelombang radio. Hal ini sangat bermanfaat dalam dunia komunikasi. Kita dapat mendengarkan siaran radio walaupun dari pemancar yangjauh sekalipun. Contoh: kita dapat mendengarkan gelombang radio BBC yang ada di London (Inggris).

6. Membantu dalam pembakaran

Pembakaran dapat terjadi karena percampuran oksigen yang ada di atmosfer dengan karbon yang terdapat pada arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya.

7. Membantu fotosintsis dan pengisi ban mobil, balon, dan lain-lain.

Unsur karbon dioksida yang ada di atmosfer, bagi tumbuh-tumbuhan dapat berguna untuk mengubah zat-zat makanan tumbuhan (unsur hara) menjadi karbohidrat dalam proses fotosintesis. Udara mempunyai sifat dapat menempati ruangan. Ketika gas menempati ruang dalam ban, bentuknya seperti ban dan jika gas mengisi ruang dalam balon maka bentuknya seperti balon.

Lebih baru Lebih lama