Bintang dan Rasi Bintang

Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.Di mana bintang sendiri terbagi menjadi bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Bintang merupakan benda langit yang jaraknya sangat jauh dari bumi. Penemuan jarak bintang baru dapat dilihat pada abad ke-19, cara yang digunakan adalah cara paralaks trigonometri. Kita tahu bahwa bumi bergerak mengitari matahari dalam waktu sekali keliling dalam waktu satu tahun. Akibat gerak edar bumi, bintang yang dekat akan terlihat seolah-olah menempuh lintasan berbentuk elips yang sebenarnya merupakan pencerminan gerak bumi.Dan matahari adalah sebuah bintang dilihat dengan teropong bintang hanya terlihat sebagai titik cahaya saja yang tidak ada bedanya dengan kalau kita melihat dengan mata telanjang (tanpa alat). Penggunaan teropong atau teleskop dapat membantu pengamatan bintang lebih teliti diantaranya:

1. Bintang yang lemah cahayanya dapat dilihat dan dimati dengan teleskop bergaris dengan 60 cm kita dapat melihat bintang yang 100.000 kali lebih lemah daripada bintang terlemah yang dilihat oleh mata telanjang (tanpa alat)

2. Bintang yang jarak sudutnya sangat kecil dapat dilihat secara terpisah.

Tata Nama Bintang

Ada beberapa macam cara yang digunakan oleh beberapa macam cara ahli astronom dalam memberikan nama bintang, dintaranya adalah:

1. Pemberian nama berdasarkan nama yang telah diberikan atau digunakan orang sejak zaman kuno. Misal: Bintang Antares, Bintang Sirius, Bintang Betelgeuse, dan Bintang Aideboran.

2. Pemberian nama berdasarkan/menurut rasi konstelasi tempat bintang itu berada.Misal: α Centauri adalah bintang terterang dirasi centaurus, sedangkan bintang β Centauri adalah bintang kedua dirasi centaurus, demikian seterusnya.

Untuk mengatakan urutan terangnya bintang pada suatu rasi digunakan abjad yunani α β Y dan seterusnya. Bintang antares juga disebut bintang scorpio artinya bintang terang dirasi scorpio.

3. Dalam astronomi modern, nama bintang dinyatakan menurut nomornya dalam catalog. Misal bintang HD 226868 adalah bintang yang tercantum dalam katalog. Henry Draper dengan nomor 226868, N31 adalah bintang yang terdapat dalam katalog Nissier dengan nomor 31, dan bintang NGC 6205 adlah bintang yang tercantum dalam New General Catalogue dengan nomor 6205. Bintang terdekat dengan dengan bumi setelah matahari adalah centauri, jaraknya terhadap bumi sekitar 4,5 tahun cahaya.

Peta Bintang

Bila kita menengadah ke langit tampak seolah olah bumi kita dinaungi “atap” setengah bola yang disebut “bola langit”. Bintang bintang dan benda langit lainnya seolah olah menempel pada bola langit itu. Orang yunani kuno membagi bola langit dalam daerah daerah yang disebut rasi atau “konstelasi” nama nama rasi dihubungkan dengan nama nama tokoh dan makhluk dalam mitologi. Misal:rasi Centaurus diambil dari nama makhluk hidup setengah kuda setengah manusia, Orion atu si pemburu, Scorpio atu kalajengking, Gemini atau sinak kembar, Hercules atau si orang kuat, dalam dongeng yunani kuno (putra zeus atau alemene).

Cahaya Bintang

Ada bintang yang tak tampak terang ada pula yang tidak terlihat kurang terang. Energi bintang tiba di bumipada permukaan seluas 1 cm² dalam selang waktu 1 detik disebut “fluks energi” bintang itu. Sebuah bintang tampak terang bila fluks energinya besar. Namun kuat cahaya bintang bila fluks energinya besar, namun kuat cahaya bintang yang tampak oleh kita tidak merupakan ukuran terang sebenarnya bintang itu. Bisa saja suatu bintang sebenarnya memancarkan enegi yang relatif tidak banyak, tetapi tampak terang berhubung letaknya yang dekat atau sebaliknya sebuah bintang menghamburkan energi secara dahsyat. Namun dari bumi tampak lemah berhubung letaknya jauh.

Magnitudo Bintang

Secara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan magnitudo. Kecerahan bintang yang kita amati, baik menggunakan mata bugil maupun teleskop, dinyatakan oleh magnitudo tampak (m) atau magnitudo semu. Secara tradisi magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil dibagi dari 1 hingga 6, di mana satu ialah bintang paling cerah, dan 6 sebagai bintang paling redup, dengan demikian maka “makin terang suatu bintang , makin kecil magnitudonya “sehingga beberapa bintang yang di ketahui tidak berubah-ubah cahayanya di ukur magnitudonya dengan cermat dapat di gunakan sebagai standar magnitudo.

Untuk lebih jelasnya kita lihat di bawah ini merupakan magnitudo beberapa benda langit, di mana untuk planet Venus dan Jupiter di berikan pada saat terangnya maksimum.

Dalam magnitudo juga terdapat kecerahan yang diukur secara mutlak, yang menyatakan kecerahan bintang sebenarnya. Kecerahan ini dikenal sebagai magnitudo mutlak (M), dan terentang antara +26.0 sampai -26.5. Magnitudo adalah besaran lain dalam menyatakan fluks pancaran, yang terhubungkan melalui persamaan, dimana m adalah magnitudo semu dan E adalah fluks pancaran.

Terang dan Warna Bintang

Kita tak akan pernah dapat terbang secara langsung menuju bintang-bintang walau Astronot sekalipun, demikian juga jika di lihat dari teropong yang paling besar sekalipun, bintang–bintang hanya akan terlihat sebagai titik saja, Untuk itu Astronom memiliki tugas yang berat dalam menerangkan bintang-bintang yang penuh dengan liku-liku. 

Pada tahun 1943, William Wilson Morgan, Phillip C. Keenan, dan Edith Kellman dari Observatorium Yerkes menambahkan sistem pengklasifikasian berdasarkan kuat cahaya atau luminositas, yang seringkali merujuk pada ukurannya. Pengklasifikasian tersebut dikenal sebagai sistem klasifikasi Yerkes dan membagi bintang ke dalam kelas-kelas berikut:

• 0 Maha maha raksasa

• I Maharaksasa

• II Raksasa-raksasa terang

• III Raksasa

• IV Sub-raksasa

• V deret utama (katai)

• VI sub-katai

• VII katai putih

Spektrum Bintang

Spektrum atau uraian cahaya

Pada tahun 1989 Kirchoff mengemukakan 3 hukum yang merupakan dasar spektoroskopi ( ilmu yang menelaah spectrum cahaya ) yakni :

1. Bila suatu gas yang mampat di pijarkan maka gas itu memancarkan spectrum kontinu, artinya radiasi pada semua panjang gelombang di pancarkan.

2. Bila suatu gas yang renggang di pijarkan maka hanya warna-warna tertentu atau panjang gelombnag tertentu saja yang di pancarkan .

3. Bila berkas cahaya putih dengan spectrum kontinudi lewatkan melalui gas yang dingin dan renggang , gas tersebut akan menyerap cahaya tadi pada warna-warna atau panjang gelombang tertentu.

Klasifikasi Spektrum Bintang

Berdasarkan spektrumnya, bintang dibagi ke dalam 7 kelas utama yang dinyatakan dengan huruf O, B, A, F, G, K, M yang juga menunjukkan urutan suhu, warna dan komposisi-kimianya. Klasifikasi ini dikembangkan oleh Observatorium Universitas Harvard dan Annie Jump Cannon pada tahun 1920an dan dikenal sebagai sistem klasifikasi Harvard.

Rasi Bintang

Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.

Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.

Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.

Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper

Karakteristik Rasi bintang

Ahli astronomi zaman dahulu yang bernama Ptolemeus mengelompokkan bintang menurut kecemerlangannya.Bintang paling cemerlang disebut bintang jenis magnitudo pertama.Bintang yang hampir tidak tampak oleh mata telanjang dinamakan bintang jenis magnitudo keenam.Bintang yang kecemerlangannya di antara kelompokkan menurut urutan yakni, bintang magnitudo kedua, ketiga, keempat dan kelima.Menurut skala modern, beda kecemerlangan suatu kelas magnitudo satu dengan lainnya ialah 2,5 kali. Ini berarti bahwa bintang jenis magnitudo pertama kira-kira 100 kali kecemerlangan bintang jenis magnitudo keenam.Bintang yang lebih cemerlang dari magnitudo pertama diberi tanda minus.

Di antara rasi paling cemerlang di langit utara ialah Ursa Mayor (Beruang Besar) dengan Bintang Tujuh dan Ursa Minor (Beruang Kecil) dengan bintang Utaranya. Bintang Utara yang bermagnitudo kedua hampir tepat di atas kutub utara dan dipakai pelaut sebagai penunjuk arah utara.

Bintang Tujuh ialah kelompok tujuh bintang yang tersusun dalam bentuk gayung air. Dua bintang terang di kedua tepi Bima Sakti ialah Vega di daerah rasi Lyra dan Altair di daerah rasi Aquila (Garuda).Rasi lain yang nampak di langit utara ialah Pegasus,Hercules, Bootes dan Leo.

Di Langit Selatan, Crux (Salib Selatan) ialah rasi kecil, tetapi cemerlang.Rasi tiga bintang jenis magnitudo pertama dan tiga bintang jenis magnitudo ketiga ini berbentuk salib indah pada Bima Sakti. Oleh karena letak Crux berdekatan dengan Kutub Selatan, maka jarang tampak dari negeri-negeri belahan Bumi Utara.

Rasi yang berada di dekat Crux ialah Centaurus. Rasi lain di langit Selatan ialah Pavo, Telescopium, Hydra dan Carine.Sirius, bintang paling cemerlang terletak di rasi Canis Mayor (Anjing Besar). Bintang ini bersinar putih kebiruan dan magnitudonya -1,4.Canopus bintang cemerlang kedua bermagnitudo -0,9.

Daftar Rasi bintang

Pada sidang umumnya yang pertama tahun 1922, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) secara resmi mengadopsi daftar modern 88 rasi. Dalam sidang umum tersebut diputuskan juga penggunaan secara eksklusif nama latin dan singkatan dengan tiga huruf dalam penyebutannya. Eugène Delporte kemudian ditunjuk untuk mendefinisikan batas-batas yang tegas untuk tiap rasi, sehingga setiap titik di langit pasti berada dalam wilayah satu rasi, dan tidak mungkin tumpang tindih dengan rasi yang lain.

Sebenarnya istilah rasi lebih tepat digunakan untuk mendefinisikan suatu daerah tertentu pada bola langit, namun istilah itu sudah digunakan secara luas untuk menyebut sebuah pola susunan bintang yang dikandung oleh daerah tersebut.

Lebih baru Lebih lama